Drono merupakan nama sebuah kelurahan di Klaten. Adapun nama - nama desa di Kelurahan Drono antara lain : Drono, Tempel,Dongkelan, Gatak,Modinan, Mlandangan. Di Desa Drono juga ada pasar yang setiap hari buka dan ramai, di pojok Desa Drono sebelah Barat ada sumber air yang ngalir dari terowongan namanya SUMURAN dan bentuknya seperti gayung. Di atas sumuran sekarang berdiri musola dengan nama Musholla Zam-Zam. Desa Drono terkenal dengan karaknya (kerupuk dari gendar) yang bahan bakunya dari beras. Di Desa Drono juga terdapat Makam Eyang Mandurorejo yang merupakan salah seorang kerabat dari Karaton Ngayogyokarto. Eyang Mandurorejo beserta keluarganya merupakan pendatang sebelum masa penjajahan Belanda. Di kompleks makam terdapat Masjid Agung Drono, dimana tiang penyangganya memiliki umur yang sama dengan tiang penyangga cungkup Makam Mandurorejo.
Desa tempel terletak dekat Rumah
Sakit Islam(RSI) Klaten+- sekitar 1 km dari RSI. Kultur di tempel sangat
religius karena bisa dikatakan setiap hari ada pengajian, dari mulai IBU-IBU
(pengajian rebon/ Malam rabu ), tafsir,dll), bapak- bapak sampai remaja (NAR,
AMM ). Desa tempel dan sekitarnya termasuk penghasil mebel, banyak dari luar
yang mengambil dari sini.
Di Desa Drono
tersebut terdapat banyak pengarajin kayu khususnya Meubel. produk yang
dihasilkan antara lain :
1.
Almari ( Almari Pakaian, Almari TV )
2.
Meja Rias
3.
Meja Belajar
4.
Kursi
5.
Kusen Pintu dan Jendela
Di desa Drono ini terdapat beberapa
pengrajin kayu (meubel) yang sudah berpengalaman dalam bidang per-meubelan. Selain
itu, bahan baku atau kayu yang digunakan untuk membuat meubel terdiri dari
berbagai jenis, sesuai dengan permintaan dari konsumen. Misalnya seperti kayu
jati, kayu sengon, dll, yang sudah pasti mempunyai kualitas yang baik. Semua
produk meubel yang dibuat di sini, dikerjakan oleh tenaga pengrajin yang sangat
berkompeten, profesional, dan sangat berpengalaman. Sehingga produk meubel yang
dihasilkan sudah pasti memiliki kualitas yang baik dan tidak kalah dengan
pengrajin-pengrajin meubel yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar